Sabtu, 13 Desember 2008

What should I do when facing teens pregnancies ??


Kira2 dua bulan lalu datang seorang gadis berusia 14 tahun ditemani ibunya ke kantor kami. Maksud kedatangan nya "agak" istimewa, ingin mengakhiri kehamilan yang telah berusia 7 minggu. Oops...kasus yang sangat dilematis. Setelah kami berikan konseling untuk tetap meneruskan kehamilan, akhirnya mereka pulang dengan alasan pikir2 dulu. Saya ngenes banget...Ooh kaum ku
Tiga minggu kemudian, mereka datang lagi. Kali ini ditemani sang ayah. Orang tua si ABG ini hanyalah pedagang kecil. Ibunya berjualan makanan kecil di pinggir jalan. Si ABG (kita sebut saja "N") mengaku dihamili (suka sama suka) oleh pacar nya yang beberapa tahun usia nya lebih tua. Kali ini "N" datang mengenakan seragam SMP. DIa tengah mengikuti orientasi SMA. Ia menangis karena masih ingin tetap sekolah, tapi dengan perut yg semakin membuncit, suatu saat pihak sekolah pasti akan mengeluarkan dari sekolah. Saya sarankan untuk tetap meneruskan kehamilan (karena usia kehamilan sudah menginjak 10 -11 minggu) dan mengambil cuti sekolah tahin ini, tahun depan ia bisa kembali ke sekolah.
Sang ibu sambil menangis mengatakan bahwa tahun ini mungkin satu2 nya kesempatanuntuk mengenyam pendidikan gratis, karena tahun depan mungkin sekolahnya sudah tidak gratis lagi. Saya cuma bisa menghela nafas, benar2 pilihan yang sulit:
1. Meneruskan kehamilan --> dia akan kluar dari sekolah. Dengan keadaaan or tu tak mampu,kami khawatir beberapa tahun kedepan dia akan menjadi salah satu penghuni tempat "lokalisasi" (akibat skill yg sangat terbatas). Masa depan nya makin tak jelas. Dan ia juga pasti salah satu yang termasuk "resiko tinggi" untuk mengandung anak di usia yang semuda ini.
2. Diakhiri kehamilan nya. Usia kehamilan sudah besar, kebijakan yang ada (dan salah satu yg disepakati dengan MUI) bahwa yang bisa ditolong jika umur keamilan kurang dari 40 hari atau memang ada penyakit yg membahayakan ibu.

Saat itu kebetulan dengan alasan dokter ahli nya sedang keluar kota, maka kami mengatakan pada mereka tak dapat membantu. Entahlah tak ada kabar berita lagi sejak itu.

Apa yang semestinya kami lakukanjika menemui kasus seperti ini, saya memperkirakan kasus seperti ini akan terus berulang.Karena menurut Kantor Pusat nun jauh di London sana, kasus seperti ini mesti dibantu tanpa adanya diskriminasi. Tapi disini banayk aturan yang membelenggu seperti UU Kesehatan yang tidak melegalkan upaya penghentian kehamilan, juga norma, etika dan hati nurani.

Benar saja, tadi siang datang lagi seorang anak dan orang tuanya. Kali ini rekor kembali pecah, karena seorang anak berusia 13 tahun datang dengan umur kehamilan 24 minggu.

1. Apakah kesehatan reproduksi khusus nya sex ed kepada remaja sangat tidak efektif.
2. Apakah posisi tawar perempuan di Indonesia masih sangat lemah (terbukti pada dua kasus di atas anak2 perempuan hanya menjadi objek).
3. Kalau kasus seperti ini terus berulang, no wonder lah kalo IPM (indeks pembangunan manusia) Indonesia sangat rendah

Jumat, 26 September 2008

LOLITA


Sebuah novel klasik karya Vladimir Nabokov. Diterbitkan pertama kali pada tahun 1955. Merupakan salah satu dari lima karya terbaik yang ditulis pada abad 20 menurut majalah TIME. Dan novel ini hampir pasti menjadi salah satu favorit pembaca dimanapun. Kisah yang sangat menarik sekaligus kontroversial, sehingga sempat dilarang terbit di Amerika,bahkan Australia pertama kali mengijinkan penerbitan novel ini baru pada tahun 1999.

Novel ini ditulis berdasarkan sudut pandang tokoh utama nya, Humbert Humbert, seorang professor sastra berusia 42 tahun yang jatuh cinta pada gadis berusia 12 tahun bernama Dolores Haze (di dalam novel ini juga ditulis sebagai Dolly, L, Lo, Lolita). Humbert yang nge-kos di rumah ibu Dolores yang janda, tertarik dan terobsesi oleh Dolores. Untuk selalu dapat berdekatan dengan Lolita, maka Humbert menikahi Charlotte Haze. Setelah Charlotte tewas dalam sebuah kecelakaan maka Humbert membawa Lolita berkeliling Amerika.

Kisah ini cukup kompleks dan mengorek rasa ingin tahu kita. Walaupun ia selalu tertarik kepada gadis-gadis belia, namun ia menolak disebut sebagai paedophillia ataupun seorang penjahat kelamin. Dalam narasi yang ia tulis, kita dapat melihat bahwa kelainan yang Humbert miliki berasal dari luka lama yang belum sembuh, saat ia yang baru berusia 12 tahun kehilangan pacar pertamanya yang meninggal akibat typhus, Annabel Leigh.

Kisah ini adalah sebuah kisah tragis yang dibalut secara satir. Lolita adalah seorang gadis belia yang misterius. Kadang-kadang dia muncul sebagai gadis kecil yang manja, namun kadang dia muncul bak sex goddess. Diangkat ke layar lebar pertama kali pada tahun 1962. Dibintangi oleh Shelley Winters, Peter Sellers dan Sue Lyon yang memerankan Lolita. Pada tahun 1996 dibuat re make nya dengan Jeremy Irons, Dominuque Swain serta Melanie Griffith memerankah tokoh-tokoh didalamnya.

Lolita menjadi sebuah icon bagi kisah cinta gadis belia dengan pria yang jauh lebih dewasa. Sehingga kalau ada seorang ABG pacarang dengan pria dewasa sering di refer sebagai Lolita.

Sabtu, 20 September 2008

Mood Enhancer

What is your mood enhancer?

Past : usually I'd taken
REACTIVAN®(Fencamfamine)to enhance my mood before those deadly examinations. It also helped me wake up all night to digest all those 1000 pages books (that I have to read).

Present : I'm on i pod to help me ease the pain.



Melihat Dunia Nyata

Bekerja di PKBI membuat saya benar-benar bisa melihat kehidupan nyata orang-orang yang selama ini biasanya saya saksikan kisah hidupnya di televisi atau baca di koran. Tapi beruntung sekarang saya bisa langsung berinteraksi dengan mereka. Tentu saja mereka bukan selebritis. Mereka biasanya adalah orang-orang yang menurut kebanyakan orang adalah kaum terpinggirkan, kurang beruntung, atau segenap stigmasisasi lain.
Hari minggu yang cukup terik dan berdebu kemarin saya bersama anggota tim yang lain menuju suatu lokasi di kabupaten Bandung untuk melakukan penyuluhan dan mobile VCT (Voluntary Counseling Test) untuk HIV test. Sasaran yang dituju kali ini adalah daerah tempat tinggal para pramu nikmat atau Pekerja Seks Komersial. Begitu saya sampai, sudah banyak berkumpul para wanita penghuni kontrakan-kontrakan di sekitar nya dan juga para pemuda setempat. Sepanjang melakukan penyuluhan, dalam hati kami merasa miris karena daerah ini benar-benar (maaf) kumuh. Di depan kamar2 kontrakan para PSK ini terdapat berjajar kandang kambing dan kandang ayam. Anjing berkeliaran di sekitar kami. Kami menyapa dan berinteraksi dengan mereka seperti layaknya kawan lama, sehingga mereka pun tak segan terbuka kepada kami. "Maaf ya Bu, tempatnya seperti ini", kata seorang ibu berusia di sekitar 40 tahun an. " Kalau mau pake kamar saya, silahkan aja, tapi kamarnya acak-acak an". Akhirnya kami meminjam kamar-kamar mereka untuk melakukan konseling tertutup. Sebuah kamar yang membuat hati trenyuh, hanya berukuran 2x3 m, lembab, gelap, dan furnitureless.
Ada seorang ibu berusia 45 tahun, yang masih berprofesi sebagai PSK. Dia berasal dari Jawa Tengah, sebelum menjalani profesi nya sekarang ini dia bekerja sebagai buruh pabrik tekstil di Cimahi, Jawa Barat. Setelah pabriknya gulung tikar sedangkan dia harus menanggung biaya hidup anak-anaknya terpaksa dia banting profesi jadi PSK. Walaupun cuma dapet sekitar 20 - 50 ribu tiap malam, dia merasa masih beruntung masih punya penghasilan untuk dikirim kepada keluarganya di kampung. " Yah, mau kerja apa lagi neng, Bunda mah udah tua" katanya sambil menghembuskan asap rokoknya.
Ada juga ibu berusia 54 tahun, sudah 25 tahun jadi PSK, udah punya cucu pula. Pada awalnya dia menolak dan takut untuk menjalani tes HIV, namun berkat kesabaran para konselor kami akhirnya dia bersedia menjalani tes HIV.
Usia termuda adalah 17 tahun, sedang hamil pula. Suaminya entah kemana, dia menangis ketika akan di ambil darah. Saya pegangi tangan nya, uhh dia masih sangat anak-anak. Saya lupa apa yang saya lakukan ketika saya berusia 17 tahun, pasti cuma belajar dan main. Sedangkan dia di usia semuda itu sudah harus menanggung beban hidup yang amat berat. Dalam hati saya menangis, bahkan ketika menulis blog ini juga air mata saya menetes lagi. Betapa beruntungnya saya... Dibalik semua kisah pilu yang saya alami (menurut pendapat saya), ternyata belum seujung kuku kisah sedih yang mereka alami.

Minggu, 15 Juni 2008

Pengobatan setengah hati

Hmm, kemarin saya ikutan pengobatan massal yang diselenggarakan oleh salah satu stasiun radio swasta dan perusahaan kopi,bekerja sama dengan kantor tempat saya bernaung. Saya berpartisipasi sebagai dokter tentunya (ya iya lah masa' mau ikut jadi pasien sih). Bersama boss saya dan beberapa staf dari kantor, meluncurlah kami di tengah hari yang sejuk kemarin ke spot acara yang berlokasi di wilayah yang termasuk kab.Bandung.
Acara nya cukup meriah. Ketika kami datang, panggung yang berisikan hiburan rakyat-dangdut- mulai membahana. Stand penjualan kopi cukup ramai diserbu pengunjung. Dan kami pun mulai masuk ke sebuah ruangan yang di desain sebagai tempat periksa di kantor kepala desa tersebut.
Singkat cerita, pasien mulai berdatangan. Boss saya, menetapkan bahwa pasien yang akan dilayani tidak lebih dari 150 orang (karena pihak radio tersebut hanya memberikan uang Rp. 500 ribu sudah termasuk obat dan biaya perjalanan dokter). Satu persatu pasien dipersilahkan masuk untuk diperiksa. Nah disinilah yang membuat hati saya miris. Dengan jatah sekitar kurang dari Rp.300 ribu, kebayang kan obat-obat apa sih yang bisa dibawa.
Pasien hanya diperiksa tekanan darah nya, terus kita lakukan anamnesis sederhana, pemeriksaan fisik yang juga sederhana. Akhirnya diberi obat yang juga amat-amat sederhana.
Kondisi serupa juga akan dijumpai kalau kita melihat sistem pengobatan di Puskesmas.
Sebagian besar peserta pengobatan massal ini adalah masyarakat miskin. Tapi apakah berarti bahwa masyarakat ini tidak berhak mendapatkan pengobatan yang layak. Ini kah wajah pelayanan kesehatan di Indonesia. Terus terang hati kecil saya berontak. Antara ingin mengobati dengan selayaknya dengan keadaan riil di lapangan. Jangan salahkan saya kalau saya selalu menolak untuk melaksanakan masa bakti di Puskesmas.
Inilah hal yang yang selalu meyedihkan dalam kegiatan pengobatan masal. Saya sedih karena hasil pengobatan saya jauh dari bermutu dan memadai. Kalau saya boleh memilih dan memberi saran, sebaiknya stasiun radio itu tujuan nya untuk bakti sosial atau hanya untuk show off saja?. Daripada alokasi anggaran digunakan untuk menyewa artis dangdut, lebih baik uang nya digunakan untuk membeli obat yang memadai. Daripada memberi pengobatan yang asal-asalan lebih baik tidak usah saja deh.

Minggu, 04 Mei 2008

Bye bye sibutramine

It' getting better all the time...
(the beatles)

It's getting better today.
I went to my buddy's wedding party today. Although I didn't see lot of my friends, I was glad because I could make him happy at last for attending one of his biggest days.
Last night I had a little terrified feeling(again) but this time because of a real cause. My notebook adapter didn't work for no reason. Huh, but it's OK, today I've got the substitute hehe.
What else? Oh yeah, I've finally realized that the etiology of my last week mourning was the drugs i had taken days before. I'd taken sibutramine to reduce my 3kg excess of weight. Although the drug did work, but the adverse effect was terrible that I'd never thought before. According to precaution note, beside any cardiovascular effect, sibutramine can also cause depression. Although it's not common but it might have happened before, so the scientists have to warrant the patient and also the doctor for this unexpected effect.
But thanks God, maybe because this drugs have totally diminished from my body, so I think I can back to normal life today.
So, goodbye sibutramine. I think it's better for me to be drawn in fat, rather than I have to involve in a syndrome called depression.
Maybe in my later blog, I will write further about sibutramine.

Jumat, 02 Mei 2008

Sindrom Peter Pan


Saya ingin mengutip sedikit tentang sebuah sindrom yang ditulis oleh Deanna Kizis dalam novel nya yang keren yaitu Peter Pan's syndrome.

"We've all heard the story of Peter Pan by now. You know, Pan's flying around, doing his thing, when he becomes obsessed with this girl Wendy, and starts showing up at her house at all hours and taking her out on fancy adventures. Until, one day, Wendy wants him to act like a man. She wants him to be accountable. So what does Peter Pan do? He flies off with Tinker Bell in tow and continues his life as another immature male and Wendy gets left in the dust.

Of course, Peter Pan's story is pretty easy to figure out: Boy meets girl. Girl becomes woman. Woman wants boy to grow up. He can't handle the pressure and bails. The Peter Pan syndrome - that's pretty much every guy I've ever met."

Kita dapat menarik kesimpulan bahwa Peter Pan adalah tetap seorang bocah. Dan itulah yang kebanyakan kita lihat di dunia ini, bahwa seorang pria kebanyakan adalah tetap menjadi seorang bocah hingga sayap-sayap mereka begitu kelelahan untuk terbang.

Turn to Carrie (again)


This is my seventh day I feel like I'm living in the middle of nothing. I still can not get to think what has been wrong with me. My friends keep telling me that I'll be OK. My parents asked me what was wrong with me. I still don't have any answer yet. I don't know...
I hope this is just a normal period that always happens due to a hormonal imbalance. But this time it's so severe so I couldn't help but wonder.
I'm afraid that these symptoms I've got lead to a final diagnosis called Depression. My lack of concentration, my decrease in appetite, my lack of interest to socialize with people around me are enough to make me take Prozac, I think.
But what was the etiology??
I still have no exact answer what was the cause. All I know is I have an insecure feeling about these circumstances. I'm afraid that my friends wouldn't like me anymore. I've been pushing myself too hard just to think why he suddenly disappeared. I've been asking myself why did he lie to me..All those broken promises,etc2.
But I still can one relief. In my blackest days I usually turn again to Carrie Bradshaw and her friends. Yes, these fascinating ladies keep inspire me how to live in this crazy days with full of unfaithful and loser guys.
Also, I usually end my days with a novel "how to meet cute guys". It's very funny though, it's witty but also teach me how to keep alive although you're broken to million pieces.

Rabu, 30 April 2008

Ageing Factor


Pada waktu pertama kali bertemu tandem siaran saya ,Nancy, hal yang terutama terucap dari bibir nya yang mungil adalah :"oh, ini toh dr.Isma, kirain bukan dokter..". walah, kok saya nggak dipercaya jadi dokter ya..
Di dalam studio, dia masih melanjutkan komentarnya : "bener lho dok, gak kayak dokter.Biasanya dokter kan suka serius gitu. Dr. Isma malah kayak anak FISIP deh" (emang kenapa dengan anak FISIP jeung)." Belum selesai disitu " dok, umurnya berapa sih, kok kayak muda banget ?". Saya jawab, in my late twenties deh.. :p. Tapi dia tidak percaya, dan menyangka umur saya masih 24.
Hmm, ada sekelumit perasaan bangga dan ge-er disangka masih muda. Terbayang oleh saya uang yang telah dihabiskan untuk membeli krim-krim anti penuaan dan mikrodermabrasi beberapa tahun terakhir ini. It really works, teriak saya dalam hati.
Tapi benar kah begitu?
Apakah krim-krim penuaan dan serial treatment itulah yang membuat seolah kerutan halus belum datang menyapa saya?. Saya merenung..
Setahun yang lalu ketika masih menjalin hubungan dengan seorang pria, dengan maksud untuk mengenalkan pada sang ibunda, si pria ini menunjukkan foto terbaru saya pada sang Ibu. Namun tanggapan ibu nya adalah "wah, kok keliatan tua banget sih". Hiks..hiks saya langsung menangis mendengarnya. Memang sih pacar saya ini lebih muda beberapa tahun dari saya. Tapi please dong jangan bilang kayak gitu. Padahal sebelumnya belum pernah ada yang bilang seperti itu pada saya. Saya semakn membulatkan tekad untuk melawan datang nya penuaan.
Namun, kemudian setelah ada suatu peristiwa yang membuat saya mengalami pencerahan, saya menyadari bahwa bukan krim-krim dan perawatan-perawatan yang mahal yang membuat kita kelihatan awet muda. Kuncinya sebenarnya adalah di diri kita sendiri. Kita yang bisa menentukan apakah kita mau terkalahkan oleh waktu atau tidak.
Saya sangat menyukai sebuah quote tentang waktu :

Waktu tidak berwenang menyeret kita untuk menjadi tua. Kita tidak hidup oleh karena waktu, kita hidup karena kekuasaan Tuhan yang senantiasa ditanamkan di dalam diri kita. Kekuatan hidup tidak diatur oleh ukuran sistem waktu. Sebab bagi Tuhan, 1000 tahun itu sama saja dengan waktu satu hari kemarin bagi manusia (Russel A. Kemp).

Ya saya tidak ingin terkalahkan oleh waktu. Semangat saya masih sama dengan semangat saya lima atau sepuluh tahun yang lalu. Saya masih tertarik dengan musik, fashion, snoopy ataupun melakukan hal-hal yang saya sukai. Karena sumber tenaga muda tidak terletak pada bayangan pikiran kita, melainkan pada sikap pikran yang senantiasa menyegarkan kembali pikiran kita. Ya, dengan rahasia ini sebenernya yang menyebabkan saya masih disangka sebagai anak SMA ketika beberapa waktu lalu sedang makan di pinggir jalan.
Masalah mungkin datang dan pergi. Dan saya pun tak mungkin immun dengan masalah. Tapi saya berusaha menyikapi masalah ini dengan selalu menjaga harapan di dalam dada. There is a light that never goes out. Dan tahukah bahwa ketika kita mengalami stress yang tidak bisa kita keluarkan, badan kita akan mengeluarkan zat yang bernama adrenalin. Nah efek dari adrenalin yang berlebih ini adalah pembuluh darah di badan kita akan menciut (vasokonstriksi). Akibatnya beberapa bagian tubuh yang tidak dianggap vital akan kekurangan pasokan oksigen. Kulit adalah salah satu organ yang akan terkena dampaknya. Makanya orang tua kita dulu bilang bahwa kalau kita marah nanti akan cepet tua ya. So, just take it easy.
Akhirnya saya menarik kesimpulan sendiri bahwa rahasia awet muda bukan terletak pada krim-krim anti aging dan face lift (ya, mungkin hal ini akan menyamarkan ketuaan kita di permukaan). Namun yang paling penting adalah kita harus senantiasa menjaga semangat kita senantiasa muda.


Minyak kelapa (coconut oil) as lubricant?


Saya baru ingat beberapa waktu yang lalu ketika sedang siaran di Rase FM Bandung, seorang pendengar bertanya via SMS.
"Dok, bisa nggak minyak kelapa saya gunakan sebagai pelumas, soalnya setiap saya berhubungan intim dengan suami saya, saya selau kesakitan?".
Hua ha ha, sontak seisi studio siaran tertawa terbahak-bahak (tapi pas lagi off air kok), terus Nancy (si Radio DJ) nya nyeletuk, "Daripada dipake untuk lubrikan, minyak kelapa mending dipake ngegoreng aja lah, kan lagi mahal tuh". Ih ada ada aja ya si ibu ini.
Tapi akhirnya saya (dengan sok arif) dan Igun menjawab "sebaiknya ibu memakai lubrikan yang sudah banyak dijual di apotek-apotek, soalnya lubrikan ini berbahan dasar water-based yang cocok dengan cairan badan kita, sedangkan kalo minyak kelapa kan bahan dasar nya minyak (ya iya lah namanya juga minyak), jadi pasti beda sama badan kita. Juga dikhawatirkan minyak kelapa kan nggak steril tuh".
Eh, tapi bu, kalo lagi emergency dan stock lubrikan gak ada ya bisa aja kali ya. daripada kesakitan :D



Selasa, 29 April 2008

GOMBAL (especially when he's away)

Definisi:
Jawa : Baju-baju bekas.
Ind : Kata-kata manis yang diucapkan, namun masih mengandung tanda tanya tentang kebenaran nya. Biasanya diucapkan oleh seorang pria terhadap wanita atau sebaliknya.

Gombal,makna harafiah yang sangat sukar untuk dijabarkan. Pertama kali saya mengerti arti gombal, saya menangkap bahwa ada konotasi negatif pada makna nya. Dan semakin dewasa saya mengerti biasanya istilah ini digunakan dalam hubungan pria dan wanita dalam rangka rayu merayu (wah). Contoh-contoh 1001 macam gombalan mungkin sudah banyak yang hafal hehe. Saya hanya ingin bercerita dan berpendapat mengenai kenapa harus ada gombalan dan segala sesuatu yang melatarbelakanginya serta implikasi-implikasi yang mungkin akan ditimbulkannya.

Ketika saya masih sangat muda dan belum terjun langsung ke dunia romantika antara pria dan wanita biasanya saya hanya bisa tertawa dan menertawakan terhadap korban-korban pergombalan ini. Pada waktu itu saya menganggap bahwa wanita (maaf dalam hal ini saya lebih banyak menyoroti korban gombal adalah wanita) yang menjadi korban gombalan ini biasanya yang berpendidikan rendah dan lugu yang tidak mengerti tipu muslihat pria, serta dilakukan oleh laki-laki yang memiliki pendidikan rendah pula.

Tapi semakin saya dewasa, saya pun akhirnya mengalami hal ini. Tersebutlah beberapa kisah pahit di masa lalu dimana saya menjadi korban gombalan pria-pria ini. Walah. Dan akhirnya saya pun harus meralat anggapan saya bahwa ternyata korban gombalan itu bisa siapa saja baik wanita berpendidikan maupun tidak, bahkan pelaku pergombalan ini pun bisa dari kalangan terpelajar dan terhormat (seperti yang pernah saya alami :p).

Saya berhasil menemukan artikel yang mengupas mengapa pria suka menggombal-apalagi melalui telepon atau internet-(tentu saja gombalan yang masih diragukan kebenarannya), berasal dari majalah CLEO Malaysia edisi Januari 2007. Saya akan mencoba mengutip beberapa bagian dari artiel ini dalam bahasa aslinya agar tidak terjadi kesalahan makna.

The phone rings. You pick it up. It's him. You haven't seen each other for ages and your hearts pounds as he says how much he loves you/misses you/is mad about you. But beware, don't believe in everything you hear.
Okay, believe it if you must. There are, after all, guys who genuinely mean what they say to their girlfriend on the phone/chat. Trouble is, They're in the minority..
Most men (like the writer himself said), find it too easy to say to one thing on the phone then another to your face(or, the same thing, but less enthusiastically). You see, when he's talking to you on the phone/messenger he knows you're miles away. The way he looks at it, he needn't be immediately responsible for what he's saying. Well, not until he sees you, anyway.
So, why is a man ultra nice on the phone?it's because he wants to be loved. And this means his conversation is designed, not necessarily consciously, to give him the affection he craves. And who can blame him???.


Jawaban lain diberikan oleh seorang kakak angkat sekaligus my love-coach. Mudah-mudahan dia tidak keberatan saya kutip rekaman chat kami pada seksi lesson in love beberapa hari yang lalu.
(4/28/2008 9:57:49 PM): laki2 semua ngegombal beib
(4/28/2008 9:57:50 PM): termasuk gw
(4/28/2008 9:57:56 PM): buat dapetin apa aja
(4/28/2008 9:58:01 PM): percaya deh

Wah menurut pendapat dia, laki-laki pasti menggombal untuk mendapatkan keinginannya.
Ada lagi nih terusannya,

(4/28/2008 9:58:16 PM): tp lu jg kadang2 seneng di gombalin
(4/28/2008 9:58:34 PM): yah wanita emg tau itu gombal, tp mreka seneng.

Well, do we (women) really want to be fooled? It's a pretty tough question. Mungkin kami kaum wanita memang senang mendengar kata-kata manis dari seorang pria. Tapi yang kami inginkan adalah kata-kata manis yang diucapkan dari lubuk hati terdalam. Sounds demanding? tapi saya yakin tidak ada wanita di dunia ini yang hanya ingin dibohongi. Jika pria hanya ingin menggombal untuk mendapat yang dia inginkan, well, it had better you go to hell man, :P.

Jawaban lebih bijak saya dapat dari seorang teman, ketika saya tanya masalah ini:

(4/30/2008 6:37:29 PM): gombal kan salah satu bentuk cinta
(4/30/2008 6:37:48 PM): jadi ga enak klo ga gombal
(4/30/2008 6:38:19 PM): tp gombal gw buat orang tertentu
(4/30/2008 6:38:32 PM): ga semua orang

Hmm, nampaknya saya agak setuju dengan pendapatnya. It's Ok jika seorang pria menggombali seorang wanita yang benar-benar ia cintai, dan bukan nya kepada setiap orang.

Rabu, 23 April 2008

The Rubber

Kalau ditanya karet apa yang paling bikin heboh di Indonesia, tentu jawabnya adalah karet pengaman alias kondom. Maaf tulisan saya ini bukan bermaksud nyerempet-nyerempet pornografi sehingga blog ini harus di block, namun lebih ke sebuah renungan dan pembelajaran kita semua demi masa depan republik ini yang lebih baik.
Saya tergelitik membuat tulisan tentang si karet ini, karena di infotaiment sedang dibicarakan tentang seorang penyanyi dangdut (OK kita semua tau Julia Perez) yang dalam album nya memberikan bonus sebuah kondom kepada pembeli albumnya. Sounds natural?, sure if we're living in more open minded country. Tapi karena itu terjadi di tanah air kita tercinta Indonesia, maka cerita ini menjadi luar biasa akibatnya. Luar biasa karena sampai seorang menteri dan ustadz kondang pun turut memberikan komentarnya.
Tentulah komentar yang di dapat Mrs.Perez ini adalah komentar yang pedas. Bahwa yang dilakukannya adalah tidak sesuai dengan moral bangsa. Bahwa yang dilakukannya seolah-olah mengajak masyarakat untuk berbuat yang tidak semestinya.
Tapi benarkah? Apakah sebuah kondom selalu diidentikan dengan hal yang berbau asusila. Seharusnya kita dapat melihat dengan mata kepala yang jernih. Ok, Indonesia terkenal sebagai negeri dengan mayoritas umat Muslim terbesar di dunia, sehingga (diharapkan) semua warganya berlaku santun. Tapi, kalau kita lihat di sekeliling kita maka yang terjadi adalah hal yang agak jauh dari citra yang ingin ditampilkan negeri ini. Saya dapat mengerti maksud si produser dan penyanyi dengan memberikan bonus berupa kondom ini adalah bermaksud sebagai salah satu bentuk pendidikan seks bagi masyarakat.
Sebagai seseorang yang terjun langsung di masyarakat untuk memberikan penerangan tentang pentingnya kesehatan reproduksi dan seksual, saya melihat bahwa sebagaian besar rakyat Indonesia tidak atau belum pernah mendapatkan pendidikan seks yang optimal. Padahal pendidikan seks yang memadai adalah cukup penting sebagai langkah awal untuk menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera. Lho mungin apa hubungan nya?Hubungan nya tentu saja ada. Dengan pendidikan seks sedini mungkin, diharapakan generasi muda akan lebih bertanggung jawab akan hidup dan masa depan nya. Dari data yang didapatkan PKBI (perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) paling banyak kasus yang didapat dari remaja (usia 15 - 24 thn) adalah karena kekurangpahaman mereka tentang seks yang sehat dan bertanggung jawab.
Berapa banyak nya kasus kehamilan yang tidak diharapkan, penyakit menular seksual hingga kasus remaja putus sekolah yang terjadi karena ketidak pahaman remaja akan kesehatan reproduksi. Ketika remaja terpaksa harus berhenti sekolah karena hamil atau terpaksa menjadi orang tua, berarti masa depan mereka menjadi kurang jelas. Impian untuk mengecap pendidikan yang lebih tinggi demi masa depan cerah terpaksa harus dikubur dalam-dalam. Keadaan mereka yang tidak siap secara fisik maupun psikis sebagai orang tua akan menyebabkan sebagian besar anak-anak yang dilahirkan nya pun tidak dapat berkembang menjadi generasi muda penerus yang dapat diharapkan. Sehingga ditakutkan banyak terdapat generasi muda yang Useless karena mereka dilahirkan dari orang tua yang secara kondisi belum siap menjadi orang tua.
Dari sisi kesehatan, ketidakpedulian mereka akan bahaya PMS menyebabkan kasus PMS di Indonesia cukup tinggi dengan angka morbiditas yang tinggi juga. Berapa banyak uang yang harus dihabiskan untuk pengobatan penyakit ini. Juga dampak dari angka kesakitan yang tinggi membuat produktivitas menjadi betkurang.
Kembali ke kasus kondom tadi, mestinya secara bijak kita dapat memahami bahwa kondom memang cukup penting untuk disosialisasikan kepada generasi muda dan masyarakat pada umumnya. Tujuan nya bukan agar kita dapat melegalkan atau mengajak orang untuk melakukan seks bebas, tapi semata-mata kondom dapat dilihat sebagai sarana untuk menekan jumlah penduduk dan juga menurunkan insiden PMS. Karena secara alamiah tanpa kondom pun ternyata banyak remaja Indonesia yang melakukan seks bebas. Hal ini mungkin terjadi karena dengan pesat nya arus informasi dari berbagai penjuru tanpa diimbangi pendidikan seks yang memadai. Jadi ternyata hal ini lebih parah dari seks bebas nya remaja "barat" sana. Karena di Indonesia kebanyakan remaja ini tidak mengerti bahaya seks bebas dan bagaimana cara pencegahan nya. Kasus terbaru yang saya dapatkan, seorang remaja pria berusia 17 tahun, drop out SMA datang dengan diagnosis akhir terkena Gonorrhea untuk yang kedua kalinya. Dapat kita bayangkan sejak usia berapa si remaja secara seksual telah aktif. Ketika saya singgung kenapa tidak menggunakan pengaman, nampaknya ia tidak mengerti bahwa kegunaan kondom selain mencegah kehamilan juga dapat mencegah penyakit menular seksual. Parah sekali kan?
Jadi sebaiknya kita mulai menyadari bahwa kondom ini bukan lah suatu benda yang nista. Bukan pula saya menganjrkan seks bebas. Namun saya lebih melihat bahwa kondom yang berada dalam album Julia Perez ini sebagai sebuah sarana pendidikan seks bagi generasi muda.


Minggu, 20 April 2008

SEX ED

Tadi malam saya mendapat seorang pasien yang istimewa. Istimewa dalam artian bahwa kasus ini cukup membuat saya cukup terhenyak. Seorang remaja berusia 18 tahun diantar dengan beberapa orang teman nya datang dengan keluhan "saya sakit sphillys".
Saya cukup terhenyak, ternyata remaja seusia mereka sudah tidak asing lagi dengan nama-nama penyakit menular seksual (Sexually Transmitted Disease). Setelah dilakukan anamnesis dan pemeriksaan, ternyata didapat kesimpulan bahwa si remaja ini menderita gonorrhea (GO)-yah sejenis PMS juga sih.
Baiklah, sebaiknya kita review sedikit apakah Gonorrhea itu.
Gonorrhea adalah penyakit menular seksual yang dapat disembuhkan. Biasanya menyerang orang-orang berusia muda. Bakteri yang menyebabkan penyakit ini adalah Neisseria gonorrhea (nama yang cukup indah, tapi tidak dengan rasa sakit yang ditimbulkannya). Bakteri ini dapat menginfeksi saluran kelamin, mulut atau anus.
Sebenarnya tidak semua orang yang terinfeksi gonorrhea ini menunjukkan gejala, terutama wanita. Namun pada pria keluhan yang paling sering muncul adalahrasa nyeri ketika buang air kecil disertai dengan keluar nya nanah. Gejala ini juga lah yang dialami oleh pasien remaja saya tadi. Dia mengakui bahwa gejalanya ini telah dirasakan sejak seminggu yang lalu. Biasanya gejala penyakit ini pada pria akan muncul dalam dua hingga lima hari setelah tertular, tapi dapat juga muncul dalam range waktu 30 hari. Sedangkan pada wanita biasanya tidak menunjukkan gejala, namun dapat juga timbul dengan keluhan keputihan, rasa panas ketika buang air kecil, namun paling sering gejala muncul dalam bentuk komplikasinya yaitu infeksi di dalam panggul (Pelvic Inflammatory Disease).
Komplikasi baik pada pria maupun wanita jika terinfeksi oleh gonorrhea adalah infeksi di saluran kelamin yang lama kelamaan akan menimbulkan infertilitas atau kesulitan dalam memiliki keturunan. Penyakit ini selama kehamilan dapat ditularkan dari ibu kepada bayi nya.
Kembali kepada kasus si remaja tadi, ia mengakui bahwa hal ini bukan yang pertama kali terjadi. Setahun yang lalu ketika ia masih tinggal di desa, ia mengalami juga penyakit serupa. Pada saat itu ia tidak berobat ke tenaga kesehatan, namun memperoleh obat dari seorang teman nya.
UH, if he is 18 years old right now, it must have been he was only 17 years old when for the first time he's got infected ck ck. Dia hanya bilang bahwa dia tertular oleh seorang wanita yang lebih tua umurnya. Saya tidak menyangka di balik wajah bocah tak berdosa si remaja ini, ternyata memiliki pengalaman yang luar biasa hehe.
Masalahnya adalah dia secara seksual telah aktif, namun nampaknya dia belum dapat bertanggungjawab, even terhadap dirinya sendiri. Ketika disinggung mengenai penggunaan pengaman (latex kondom) dia hanya bengong. Nampaknya dia belum memahami kegunaan pengaman yang sesungguhnya.
Wah wah ternyata memang pendidikan seks sangat kurang di Indonesia. Ini berbeda dengan remaja di negara-negara maju yang lebih mengerti tentang seks dan komplikasinya.
Melalui tulisan ini saya ingin mencoba mengajak memahami bahwa sex education itu adalah sangat-sangat penting terutama untuk remaja pra pubertas. Hal ini dilakukan agar mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan pada kasus seks bebas pada remaja

Profesi Baru

Many things happened in these last few months. Ternyata dibalik semua kesedihan dan kegagalan di tahun yang lalu, akhirnya saya menemukan beberapa pengalaman baru di tahun 2008 ini.
Diantara pengalaman-engalaman itu tentu saja di tahun ini saya banyak mengenal banyak orang dengan berbagai macam profesi, dan beberapa diantara mereka menjadi teman dekat saya saat ini.
Tapi salah satu pengalaman yang berkesan (dan saya harap juga dapat merubah hidup saya) adalah keputusan saya untuk bergabung dengan salah satu LSM besar yang bergerak di bidang kesehatan. Saya menamakan bergabungnya dengan LSM ini sebagi proyek idealisme, yang tidak bersandar semata-mata dengan uang.
Sebagai salah seorang petugas medis yang bergabung, tentu saja salah satu tugas saya adalah memberikan penyuluhan kepada masyarakat. Kebetulan proyek yang saat ini saya bantu adalah mengenai kesehatan reproduksi dan seks untuk kalagan remaja. Kami kebetulan bekerja sama dengan salah satu stasiun radio di kota Bandung (Rase FM,www.rasefm.com) untuk mengisi salah satu slot acara yang bertajuk "Rase Intimacy". Acara ini sebenarnya bertujuan untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang kesehatan reproduksi secara keseluruhan, namun rupanya setiap sesi tanya jawab kebanyakan para pendengar bertanya tentang seks,hmm.
Sebagai salah satu nara sumber yang mengisi acara tersebut, tentu saja saya dituntut untuk mengusai topik tentang kesehatan reproduksi dan juga tentang seks.
Masalahnya, selama ini pengetahuan saya tentang seks lebih banyak melalui teori :p. So, pada awal nya saya agak canggung untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Tapi saya akhirnya nekad saja, dan uh akhirnya saya dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan (saya harap) baik. Berbekal Mr. Google dan artikel-artikel dari majalah Cosmopolitan juga dipadankan dengan teori kedokteran akhirnya saya cukup menikmati profesi saya yang baru ini as a
Sex Consultant and Therapist .
Walhasil setiap acara kami on-air selama 1 jam tak kutang dari 25-30 pertanyaan yang masuk. Dan banyak juga diantara pertanyaan-pertanyaan itu yang cukup ajaib dan memancing tawa.
Contoh, beberapa waktu lalu ada pendengar yang bertanya :"Dok, apakah ada senam untuk penis?". Halah, jujur saya baru mendengarnya. Tapi, thanks to technology , saya bisa dapat jawabanya dalam waktu yang tidak begitu lama. Seorang teman yang tinggal di Paris dan khusus mendengarkan saya siaran melalui streaming memberikan solusi nya. sebuah artikel langsung dikirim via e-mail tentang sex taoisme. Hmm, disana nampaknya terdapat jawaban dari sang pendengar tadi. Wah, sejak saat itu saya jadi lebih rajin untuk baca-baca artikel tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah seks dan kesehatan reproduksi (that I haven't learned from school).
Sisi positif nya banyak pasien-pasien saya di klinik yang mengalami gangguan dengan kehidupan seks mereka, dapat saya berikan solusinya. Saya tentu saja senang sekali dengan ilmu yang saya peroleh ini.
Eventhough I haven't got all the experinces myself, but I'm pretty confidence to become a sex consultant, really. The key is, just try to give your empathy to the patient, and be confidence as if I have got all the experiences haha.